Sabtu, 09 Juli 2011

Review Game : Prince of Persia The Forgotten Sands



Setelah sekian lama tidak bermain game, akhirnya main juga. Sekaligus setelah menamatkan saya langsung me-review game ini.
Catatan:
Spesifikasi komputer yang saya gunakan adalah:
Notebook Toshiba M300 S411
Intel Core 2 Duo T6400 2.0 Ghz
RAM 4GB DDR2 PC 5300 TEAM
VGA Ati Mobility Radeon HD 3470 1529MB
HDD Hitachi 250GB
Kesan pertama
WHAT THE HELL!!!
Sekarang jaman VGA seri apa ya? GeForce seri GTX2** bahkan mau masuk GTX4** serta Ati 4*** dan 5*** tapi mengapa grafiknya jelek begini? Baiklah kita coba saja dulu game ini…
Gameplay
Gameplay terburuk dalam sejarah serial Prince of Persia. Terlalu banyak fitur yang dipotong. Saya bahkan merasa seharusnya game ini rilis sebelum seri Sands of Time.
DI sisi lain, ada beberapa fitur menarik yang ditambahkan. Pertama adalah Freeze di mana si prince bisa membekukan air untuk sementara waktu dan bisa menggunakannya untuk berayun atau gelantungan. Kedua adalah Power Attack, serangan yang lebih kuat daripada serangan biasa. Dengan menahan dan melepas klik kiri si prince akan menggunakan serangan ini dan memberi damage yang cukup besar.
Berikutnya adalah kekuatan 4 elemen. Pertama adalah Trail of Flame, di sekeliling prince akan ada kobaran api yang akan memberi damage bagi musuh yang mengenainya. Kedua adalah Stone Armor, prince akan dilindungi oleh armor berupa batu sehingga prince tidak akan menerima damage meski diserang. Ketiga adalah Whirlwind, hempasan angin yang dikeluarkan prince untuk melontarkan musuh – musuh yang berada di dekat prince dan memberi damage. Keempat adalah Ice Blast, serangan prince yang mengeluarkan duri – duri es.
Lalu apa yang membuat gameplay game ini saya bilang buruk?
Pertama adalah tidak adanya combo. Mengingat seri kedua Prince of Persia Warrior Within memiliki combo yang berlimpah membuatnya menjadi game yang paling digemari saat itu dengan jam main belasan jam. Seri yang terakhir keluar ini? Tidak ada combo sama sekali, ya walaupun ada sih, klik kiri-klik kiri-klik kiri-dan terus terus terus itu terus. yang lain? Hanya ada aerial attack. Dan yang lebih parah si prince tidak bisa menangkis! Jadi fungsikanlah “dodge” sebaik mungkin.
Kedua, camera yang buruk. Entah mengapa saya selalu kesulitan untuk mengarahkan si prince ke arah yang saya inginkan. Tidak jarang si prince mati hanya karena terjatuh akibat meleset saat meloncat dan tidak mengenai pijakan. Padahal tiga seri terdahulu pengarahan kamera sangat baik dan memudahkan pemain mengendalikan sang jagoan.
Ketiga, permainan kelincahan tangan yang sangat expert. Hey, pencipta game, anda ingin kami menggunakan trainer berupa moon jump atau terbang? Jari kami hanya 5 untuk menekan tombol – tombol di keyboard. Posisi tombol – tombol defaultnya pun sangat tidak nyaman. Saya seringkali harus menghabiskan rewind power hanya untuk melewati satu bagian rintangan sangit butuhnya kelincahan jari. Akhirnya saya pun mengubah control agar lebih mudah digunakan. Namun lagi – lagi syaa masih kesulitan karena masalah kamera.
Keempat, fitur yang percuma. Saya bisa menyelesaikan game ini tanpa menggunakan kemampuan flame, stone armor, maupun iceblast. Saya hanya menggunakan whirlwind, itu pun hanya disaat terdesak karena harus menghemat untuk mengulang jika terjadi kesalahan melewati rintangan, ya anda tau maksud saya.
Kelima, boss yang mudah. Sepertinya gamer pemula sekalipun bisa mengalahkan boss – boss di game ini, kecuali melewati rintangan.
Disamping lima kekurangan di atas, kelebihannya hanya satu, yaitu kelebihan resources yang membuat game ini sebenarnya tidak layak untuk dikemas dalam 2 dvd atau 1 dvd9.
Grafik
Okay, saya menggunakan vga onboard laptop berupa Ati Radeon HD3470 dengan shared memory sekitar 1.5GB. dengan VGA ini saya memainkan game Assassin’s Creed 2 yang memiliki tampilan sangat baik dalam kondisi medium. POPTFS? Prince-nya pun terlihat sangat “tampan”, anda tahu maksud saya.
Story
Mungkin game ini diciptakan dengan menekankan pada alur cerita karena mengambil waktu cerita antara sands of time dan warrior within. Namun tetap saja, buat saya ceritanya terlalu sederhana. Hanya cerita si prince menyelamatkan kakanya dari pengaruh ifrit dan menyelamatkan kerajaan.
Bandingkan cerita tiga seri sebelumnya yang cukup kompleks dan menarik untuk dicari tahu akhir ceritanya,
Kesimpulan
Game ini menawarkan fitur – fitur baru menggantikan fitur – fitur lama yang dihilangkan. Namun bagi saya fitur tersebut tidak terlalu menarik. Selain itu buruknya kamera membuat saya sedikit frustasi. Karena itu saya tidak merekomendasikan game ini kepada anda untuk dimainkan. Kecuali anda seorang gamer sejati dan seorang hardcore gamer silakan habiskan waktu dan uang anda.

Review Game : Assassin’s Creed 2


Game lainnya yang saya tamatkan selama liburan semester ini
Catatan:
Spesifikasi komputer yang saya gunakan adalah:
Notebook Toshiba M300 S411
Intel Core 2 Duo T6400 2.0 Ghz
RAM 4GB DDR2 PC 5300 TEAM
VGA Ati Mobility Radeon HD 3470 1529MB
HDD Hitachi 250GB
Kesan pertama
Ini dia yang namanya sekuel berkualitas. Melanjutkan kisah terdahulu, menjaga fitur – fitur terdahulu, dan menambahkan fitur – fitur baru.
Gameplay
Secara keseluruhan kontrol game ini sama seperti prekuelnya, Assassin’s Creed. Dia bisa berlari dan free-run, gentle push, dan lain – lain. Yang menarik adalah kini sang tokoh utama, Ezio, bisa “blend” dengan orang – orang sekitar (seri pertama hanya bisa dengan para biarawan). Meski begitu dia kini lebih sulit untuk berkeliaran karena dia lebih “most wanted” dibandingkan Altair.
Ezio juga bisa menyewa sekelompok orang dengan kemampuan tertentu. Sekelompok wanita bisa dibayar untuk menggoda para penjaga, sedangkan pencuri untuk mencuri uang para penjaga. Fungsinya tentu untuk mengalihkan perhatian para penjaga tersebut. Ada juga sekelompok orang bersenjata yang bisa kita bayar untuk melawan para penjaga. Sangat berguna ketika Ezio dikeroyok.
Sistem persenjataan kini semakin banyak. Yang utama tentu saja pedang, belati, dan pisau lempar, seperti yang dimiliki Altair. Tambahan lainnya diantaranya adalah hidden blade, pistol, dan uang. Hidden blade sebenarnya sudah digunakan Altari, hanya yang dimiki Ezio kini ada dua! Gerakan Ezio pun terasa lebih lincah dibanding Altair. Senjata ini menjadi favorit saya selama bermain.
Senjata yang baru adalah pistol. Senjata ini didapat setelah Da Vinci membuatnya sesuai codex yang ditemukan Ezio. Cara menggunakannya cukup mudah, kunci target, tahan klik kiri, lepas, dan DOR! Target pun pasti akan menerima cinta anda, eh maksud saya mati.
Uang? Ya uang kini bisa jadi senjata. Fungsinya adalah mengalihkan perhatian dan memperlambat gerakan para penjaga yang menyerang Ezio. Sepertinya cukup berguna, tapi saya tidak pernah menggunakan senjata ini selama permainan.
Selain sistem persenjataan yang meningkat, armor pun kini bisa diganti – ganti. Mulai dari kulit hingga metal. Namun yang terbaik adalah Armor of Altari. Hanya saja untuk mendapatkannya butuh kesabaran ekstra.
Ezio pun kini bisa punya penghasilan sendiri dari villa yang dimilikinya di Monteriggioni. Uang itu akan terus bertambah sesuai dengan “value” dari kota tersebut. Untuk meningkatkan value tersebut, Ezio harus membayar arsitek untuk merenovasi bangunan – bangunan yang ada di situ.
Selebihnya game ini mirip seperti pendahulunya, anda bisa menyelesaikan misi manapun yang anda inginkan, dengan catatan, cerita hanya berlanjut jika anda menyelesaikan misi “Memory Start”.
Story
Cerita game ini cukup sederhana namun menarik. Berkisah tentang Ezio yang hendak balas dendam terhadap orang – orang yang mengkhianati ayahnya dan membuat ayahnya serta kedua saudara lelakinya dibunuh. Yang mengejutkan adalah akhir game ini. Bagi anda yang belum menamatkannya, segera tamatkan game ini dan anda akan tahu maksud saya.
Grafik
Meski dengan VGA seadanya, tampilan grafik game ini sangat baik, tidak kalah dengan PS3 yang harus dimainkan di LCD HDMI. Semuanya terlihat begitu nyata dan detail. Raut wajah terlihat nyata ketika sang karakter berbicara. Dunia yang sangat luas terlihat sangat indah dan memanjakan mata, terlebih lagi ketika Ezio terbang menggunakan mesin terbang Da Vinci.
Kesimpulan
Kalau saja game ini tidak terkendala masalah proteksi yang mengharuskan game ini bermain sambil terhubung dengan internet, maka game*spot.com mungkin akan memberi nilai 9.0 atau lebih dengan label Editor’s Choice.